Wednesday, January 20, 2010

Petua bagi Ahli Maksiat

Suatu hari, seorang ahli hikmah, Ibrahim bin Adham didatangi oleh orang yang mengaku ahli maksiat. Ibrahim bin Adham memberikan nasihatnya, seraya berkata, "Jika ingin menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka tidak mengapa kamu meneruskan sikapmu yang gemar berbuat maksiat."

Mendengar perkataan Ibrahim, ahli maksiat dengan tidak sabar bertanya, "Ya Abu Ishaq (panggilan Ibrahim bin Adham), apa syarat-syaratnya?" Ibrahim bin Adham berkata,

"Pertama, jika ingin melakukan maksiat kepada Allah, janganlah kamu memakan rezeki-Nya." "Lalu aku harus makan dari mana? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?" kata sang ahli maksiat kehairanan. Ibrahim bin Adham berkata lagi, "Ya, kalau sudah menyedarinya, masih layakkah kamu memakan rezeki-Nya, sedangkan kamu melanggar perintah-perintah-Nya?”

Kemudian syarat yang kedua, kalau ingin bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah kamu
tinggal di bumi-Nya. "Ya Abu Ishaq, kalau demikian, aku akan tinggal di mana? Bukankah semua bumi dan isinya ini kepunyaan Allah?" kata lelaki itu. "Ya Abdullah, renungkanlah olehmu, apakah masih layak memakan rezeki-Nya, tinggal pula di bumi Allah, sedangkan kamu masih hendak melanggar perintah-Nya?" kata Ibrahim. "Ya benar, " kata lelaki itu tertunduk malu.

Ibrahim bin Adham kembali berkata, "Syarat ketiga, kalau ingin juga bermaksiat, masih mahu makan rezeki-Nya, masih mahu tinggal di bumi-Nya, maka carilah suatu tempat yang tersembunyi dan tidak dapat dilihat-Nya.""Ya Abu Ishaq, mana mungkin Allah tidak melihat kita?" ujarnya. Sang ahli maksiat itu pun terdiam merenungkan petua-petua Ibrahim. Lalu ia kembali bertanya, "Ya Abu Ishaq, kini apa lagi syarat yang ke empat?"

"Kalau malaikat maut datang hendak mencabut ruhmu, katakanlah, "Tangguhkanlah kematianku. Aku ingin bertaubat dan melakukan amal sholeh." kata Ibrahim. "Ya Abu Ishaq, mana mungkin malaikat maut mahu mengabulkan permintaanku itu." jawab lelaki itu. "Baiklah ya Abu Ishaq, sekarang sebutkan apa syarat yang ke lima?" tanyanya lagi.

"Kalau malaikat Zabaniyah hendak membawamu ke neraka di hari kiamat, janganlah engkau ikut bersamanya." "Ya Abu Ishaq, jelas saja mereka (malaikat Zabaniyah) tidak akan mungkin membiarkan aku menolak kehendak-Nya." ujar lelaki itu.

"Kalau demikian, jalan apa lagi yang dapat menyelamatkanmu ya Abdullah?" tanya Ibrahim bin Adham. "Ya abu Ishaq, cukuplah! Cukup! Jangan engkau teruskan lagi, mulai detik ini aku mahu beristighfar dan mohon ampun kepada Allah. Aku benar-benar ingin bertaubat." ujar lelaki itu sambil menangis penuh penyesalan.

Rujukan : http://dakwah-buat-remaja.blogspot.com/2009/11/nasihat-ibrahim-bin-adham-untuk-ahli.html

______________________________________________________________________


*Jarang sekali singgah di kuburan.. menginsafi kita akan dikembalikan.. sedangkan sabda Rasulullah “orang yang paling bijak adalah orang yang paling banyak mengingati mati dan paling bersedia menghadapinya”.

4 comments:

  1. Kadang2 kita sendiri lalai n alpa ape yg kita sedang lakukan...menikmati keindahan dunia higga lupa kepada penciptaNYA...terbuai dgn keseronokan dunia hingga kita lupa apa sebenarnya tugas kita dimuka bumi ini..kita nak Allah selalu dgn kita tapi kadang2 kita jarang skali mengingati dan bertemu dgnNYA...moga kita tidak tergolong dikalangan orang2 yang rugi.AMIN...

    ReplyDelete
  2. Last night i watch 'the exorcism of Emily Rose', and it make me wonder, is it possible to exorcise demon the christian way, when Islam is the true religion? Does God Al-mighty watches over other religions believer?

    ReplyDelete
  3. Please refer to the Quran, I believe that the Quran has the answer to all your questions.

    “Indeed, My servants no authority will you (syaitan) have over them, except those who follow you of the deviators.And indeed, Hell is the promised place for them all.”

    " Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu (Syaitan) terhadap hamba-hambaKu, kecuali (kamu punyai kuasa) ke atas mereka yang mengikut kamu, iaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya neraka Jahannam itu, tempat yang dijanjikan bagi sekalian mereka (yang menurutmu).. (al-Hijr, 42-43)

    ReplyDelete
  4. Dunia ibarat pentas lakonan.
    Allah swt itu pengarah, manusia itu pelakon, Al-Quran itu jurugambar, Islam itu jalan cerita, Kiamat itu kesudahan pengambaran dan Padang Mashyar itu temapat penganugerahan.
    Rasulullah saw adalah pelakon terbaik.
    Dosa-Pahala menjadi juri and Syurga-Neraka itu trofi.
    Jadi penuhi filemmu dengan episod perjuangan.

    Selamat berjuang Semua!

    ReplyDelete